1. Soekarno (1901-1970)
Soekarno, yang sering disebut sebagai “Bapak Proklamator” Indonesia, adalah presiden pertama Republik Indonesia. Ia lahir pada 6 Juni 1901 di Blitar, Jawa Timur. Soekarno adalah salah satu pendiri Partai Nasional Indonesia (PNI) yang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Pada 17 Agustus 1945, bersama Mohammad Hatta, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Kepemimpinan Soekarno dikenal dengan konsep “Nasakom” yang merupakan akronim dari Nasionalisme, Agama, dan Komunisme. Ia memimpin Indonesia hingga tahun 1967 sebelum digantikan oleh Soeharto.
2. Mohammad Hatta (1902-1980)
Mohammad Hatta, yang juga dikenal sebagai Bung Hatta, lahir pada 12 Agustus 1902 di Bukittinggi, Sumatra Barat. Ia adalah wakil presiden pertama Indonesia dan turut mendampingi Soekarno dalam memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Hatta dikenal sebagai seorang intelektual, ekonom, dan pejuang kemerdekaan. Selain aktif dalam gerakan nasionalis, Hatta juga terlibat dalam penyusunan Undang-Undang Dasar 1945. Setelah kemerdekaan, ia menjadi salah satu penggagas sistem koperasi di Indonesia.
3. Sutan Sjahrir (1909-1966)
Sutan Sjahrir adalah seorang politikus dan perdana menteri pertama Indonesia. Ia lahir pada 5 Maret 1909 di Padang Panjang, Sumatra Barat. Sjahrir dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia dan pendiri Partai Sosialis Indonesia (PSI). Selama masa penjajahan Jepang, Sjahrir aktif dalam kegiatan bawah tanah untuk merencanakan kemerdekaan. Sebagai perdana menteri, ia berperan dalam membangun fondasi negara Indonesia yang baru merdeka.
4. Agus Salim (1884-1954)
Agus Salim, yang dijuluki sebagai “Singa Podium,” lahir pada 8 Oktober 1884 di Kota Gadang, Sumatra Barat. Ia adalah seorang diplomat ulung dan salah satu pendiri Jong Islamieten Bond. Salim terlibat aktif dalam pergerakan nasional dan turut berperan dalam diplomasi internasional untuk mendapatkan pengakuan kemerdekaan Indonesia. Kemampuan berbahasanya yang luar biasa membuatnya dihormati di kancah internasional.
5. Tan Malaka (1897-1949)
Tan Malaka, lahir pada 2 Juni 1897 di Suliki, Sumatra Barat, adalah seorang pejuang kemerdekaan, penulis, dan pemikir revolusioner. Ia mendirikan Partai Murba dan dikenal dengan karya-karyanya seperti “Madilog” yang membahas filsafat materialisme, dialektika, dan logika. Tan Malaka sering dianggap sebagai pahlawan yang kontroversial karena pandangan politiknya yang radikal dan keterlibatannya dalam berbagai gerakan revolusioner di Indonesia.
6. Ki Hajar Dewantara (1889-1959)
Ki Hajar Dewantara, yang lahir dengan nama Raden Mas Soewardi Soerjaningrat pada 2 Mei 1889 di Yogyakarta, adalah pelopor pendidikan di Indonesia. Ia mendirikan Taman Siswa, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan akses pendidikan bagi pribumi di masa kolonial. Ki Hajar Dewantara juga dikenal dengan semboyannya “Tut Wuri Handayani,” yang hingga kini menjadi semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia.
7. Soepomo (1903-1958)
Prof. Dr. Soepomo lahir pada 22 Januari 1903 di Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia adalah salah satu perumus UUD 1945 dan ahli hukum adat. Soepomo dikenal dengan konsep negara integralistik yang menekankan persatuan dan kesatuan bangsa. Sebagai seorang intelektual, kontribusinya dalam pembentukan dasar negara Indonesia sangat besar, terutama dalam hal hukum dan konstitusi.
8. Muhammad Yamin (1903-1962)
Muhammad Yamin lahir pada 24 Agustus 1903 di Sawahlunto, Sumatra Barat. Ia adalah seorang sastrawan, sejarawan, dan politisi yang berperan penting dalam pergerakan nasional. Yamin adalah salah satu tokoh yang menggagas Sumpah Pemuda pada tahun 1928. Selain itu, ia juga terlibat dalam penyusunan Piagam Jakarta yang kemudian menjadi bagian dari UUD 1945.
9. Ahmad Dahlan (1868-1923)
Ahmad Dahlan, lahir dengan nama Muhammad Darwis pada 1 Agustus 1868 di Yogyakarta, adalah pendiri Muhammadiyah, sebuah organisasi Islam yang bergerak di bidang pendidikan dan sosial. Muhammadiyah berperan besar dalam pembaruan Islam di Indonesia dan mendukung perjuangan kemerdekaan melalui pendidikan dan pelayanan sosial.
10. Wahid Hasyim (1914-1953)
K.H. Abdul Wahid Hasyim lahir pada 1 Juni 1914 di Jombang, Jawa Timur. Ia adalah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan menteri agama pertama Indonesia. Wahid Hasyim berperan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dan memperkuat posisi Islam dalam negara yang baru merdeka. Ia juga terlibat dalam penyusunan UUD 1945 dan berperan dalam pembentukan Departemen Agama.
Kesimpulan
Sepuluh tokoh pendiri bangsa Indonesia ini memiliki peran yang sangat besar dalam perjuangan kemerdekaan dan pembentukan negara Indonesia. Melalui berbagai bidang seperti politik, pendidikan, diplomasi, dan agama, mereka bersama-sama mewujudkan cita-cita kemerdekaan dan pembangunan bangsa yang merdeka dan berdaulat. Warisan dan pemikiran mereka terus menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam melanjutkan pembangunan Indonesia.