Ankara, ibu kota Turki yang kini menjadi pusat pemerintahan dan politik, memiliki peran penting dalam sejarah kemerdekaan Turki. Kota ini bukan hanya simbol modernitas bagi bangsa Turki, tetapi juga menjadi pusat perjuangan yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Atatürk dalam membangun negara republik yang merdeka dan berdaulat.
Artikel ini akan membahas bagaimana Ankara menjadi pusat perlawanan nasional dan kontribusinya dalam pembentukan Republik Turki.
Mengapa Ankara Dipilih sebagai Pusat Perjuangan?
Pada awal abad ke-20, Istanbul (Konstantinopel) masih menjadi ibu kota Kekaisaran Ottoman. Namun, setelah Perang Dunia I, Istanbul berada di bawah pendudukan Sekutu, sehingga sulit menjadi pusat perlawanan. Ankara, yang berada di jantung Anatolia, dipilih oleh Atatürk karena beberapa alasan strategis:
- Lokasi Geografis yang Strategis
- Ankara terletak di tengah Turki, menjadikannya mudah dijangkau dari berbagai wilayah Anatolia.
- Lokasinya yang jauh dari garis depan pertempuran membuatnya relatif aman dari serangan langsung.
- Dukungan Lokal yang Kuat
- Penduduk Ankara memiliki semangat nasionalisme yang tinggi dan mendukung penuh perlawanan Atatürk terhadap penjajahan.
- Aksesibilitas Komunikasi dan Logistik
- Ankara memiliki jaringan komunikasi yang baik pada masa itu, memudahkan koordinasi antara pemimpin perjuangan dan pasukan di lapangan.
Peran Ankara dalam Perang Kemerdekaan
1. Markas Besar Perjuangan Nasional
Setelah Mustafa Kemal Atatürk tiba di Ankara pada 27 Desember 1919, kota ini secara resmi menjadi pusat perjuangan nasional. Dari Ankara, Atatürk dan rekan-rekannya merancang strategi untuk melawan pendudukan Sekutu dan melindungi integritas wilayah Turki.
2. Tempat Berdirinya Majelis Nasional Turki (TBMM)
- Pada 23 April 1920, Majelis Nasional Agung Turki (TBMM) didirikan di Ankara.
- TBMM menjadi simbol pemerintahan baru yang sepenuhnya independen dari Kekaisaran Ottoman dan pasukan pendudukan.
- Dari TBMM, Atatürk mengumumkan undang-undang dan kebijakan penting untuk perjuangan kemerdekaan.
3. Pusat Koordinasi Militer
- Ankara menjadi markas besar untuk mengatur perlawanan militer, termasuk Pertempuran Sakarya yang menjadi titik balik dalam Perang Kemerdekaan Turki.
- Kemenangan dalam pertempuran ini menunjukkan bahwa Ankara adalah pusat strategi yang efektif.
Ankara sebagai Ibu Kota Baru
Setelah kemenangan dalam Perang Kemerdekaan dan penandatanganan Perjanjian Lausanne pada 1923, Ankara ditetapkan sebagai ibu kota Republik Turki pada 13 Oktober 1923.
Alasan Penetapan Ankara sebagai Ibu Kota:
- Netralitas Politik: Ankara tidak memiliki hubungan sejarah yang terlalu erat dengan Kekaisaran Ottoman, sehingga dianggap cocok untuk melambangkan era baru.
- Perkembangan Modern: Ankara dirancang sebagai kota modern dengan infrastruktur yang mendukung pemerintahan republik.
- Simbol Kesederhanaan dan Nasionalisme: Berbeda dari Istanbul yang dikenal kosmopolitan, Ankara mencerminkan identitas Turki yang sederhana dan nasionalis.
Warisan Ankara dalam Kemerdekaan
Hari ini, Ankara tetap menjadi simbol perjuangan kemerdekaan dan transformasi Turki menjadi negara modern. Beberapa tempat bersejarah di Ankara yang terkait dengan perjuangan kemerdekaan meliputi:
- Anıtkabir
- Makam Mustafa Kemal Atatürk yang menjadi tempat ziarah nasional.
- Bangunan TBMM Pertama
- Museum yang memperingati berdirinya pemerintahan baru.
- Benteng Ankara (Ankara Kalesi)
- Benteng ini melambangkan ketahanan dan semangat perjuangan rakyat Ankara.
Penutup
Ankara memainkan peran yang sangat penting dalam sejarah kemerdekaan Turki. Kota ini tidak hanya menjadi pusat perlawanan selama Perang Kemerdekaan, tetapi juga simbol kebangkitan bangsa Turki di bawah kepemimpinan Mustafa Kemal Atatürk. Sebagai ibu kota modern, Ankara terus mencerminkan semangat nasionalisme, kesederhanaan, dan kebanggaan rakyat Turki.
Dengan warisan sejarah yang kaya, Ankara tidak hanya menjadi pusat administrasi, tetapi juga menjadi saksi perjuangan besar yang mengubah jalannya sejarah Turki.