Kisah awal ke-rasulan Nabi Muhammad SAW adalah momen penting yang menandai dimulainya penyebaran ajaran Islam. Pada malam yang penuh berkah di bulan Ramadan, Nabi Muhammad menerima wahyu pertama di Gua Hira. Dalam artikel ini, kita akan membahas peristiwa tersebut, percakapan yang terjadi, serta dalil ayat yang berkaitan.
Latar Belakang
Nabi Muhammad dilahirkan di Makkah pada tahun 570 M dan dikenal sebagai sosok yang jujur dan amanah. Masyarakat Makkah saat itu terlibat dalam praktik jahiliyah dan penyembahan berhala. Dalam pencarian spiritual, Muhammad sering pergi ke Gua Hira untuk merenung. Di sinilah, kehidupan beliau berubah selamanya.
Penerimaan Wahyu Pertama
Pada usia 40 tahun, saat beliau berada di Gua Hira, Malaikat Jibril datang dan menyampaikan wahyu pertama dari Allah. Dalam momen yang menegangkan itu, Jibril memerintahkan Nabi Muhammad untuk “Iqra” atau “Bacalah!”
Dalil Al-Qur’an
Wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW tertulis dalam Al-Qur’an:
Surat Al-‘Alaq (96:1-5):
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (١) خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ (٢) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (٣) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (٤) عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (٥)
Translasi:
“Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmu adalah Yang Maha Pemurah. Yang mengajarkan manusia dengan perantaraan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Percakapan Setelah Menerima Wahyu
Setelah menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad kembali ke rumah dengan penuh kebingungan dan ketakutan. Beliau menemui istrinya, Khadijah, dan menceritakan pengalamannya.
Percakapan di antara Nabi Muhammad dan Khadijah:
Nabi Muhammad:
“Wahai Khadijah, aku baru saja menerima sesuatu yang menakutkan di Gua Hira. Malaikat Jibril datang kepadaku dan memerintahkanku untuk membaca!”
Khadijah:
“Apa yang kau baca, suamiku? Jangan khawatir, Allah pasti tidak akan menyakitimu. Engkau adalah orang yang jujur dan baik hati.”
Nabi Muhammad:
“Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan. Apa yang terjadi padaku?”
Khadijah:
“Mari kita pergi menemui sepupu kita, Waraqah bin Nawfal. Ia seorang ahli kitab dan bisa membantumu memahami pengalaman ini.”
Setelah menemui Waraqah bin Nawfal, beliau mengonfirmasi bahwa apa yang dialami Muhammad adalah wahyu dari Allah, dan ia adalah Nabi yang diutus untuk umat manusia.
Makna dan Dampak Wahyu Pertama
Penerimaan wahyu pertama ini membawa dampak besar bagi Nabi Muhammad dan umat Islam:
- Awal Misi Kenabian: Wahyu ini menandai awal dari misi Nabi Muhammad sebagai utusan Allah untuk menyebarkan ajaran Islam.
- Pentingnya Pendidikan: Pesan “Iqra” menunjukkan pentingnya ilmu dan pendidikan dalam Islam.
- Komunitas Muslim Awal: Setelah menerima wahyu, Nabi Muhammad mulai mengajak keluarga dan sahabat untuk memeluk Islam.
- Perjuangan Melawan Penolakan: Wahyu pertama memicu tantangan baru, di mana kaum Quraisy menolak ajaran Islam, dan Nabi Muhammad serta pengikutnya mengalami penolakan dan penganiayaan.
Penutup
Kisah awal ke-rasulan Nabi Muhammad dan penerimaan wahyu pertama di Gua Hira adalah momen yang mengubah arah sejarah umat manusia. Dengan pengalaman tersebut, Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai Rasulullah untuk menyebarkan ajaran Islam hingga ke seluruh penjuru dunia. Semoga kita dapat mengambil inspirasi dari perjalanan beliau dalam menghadapi tantangan dan menyebarkan kebaikan.
baca juga: Kisah Perjanjian Hudaibiyah: Kemarahan Umar saat Hudaibiyah