Ankara – Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, berharap Presiden Amerika Serikat terpilih, Donald Trump, akan mendesak Israel untuk menghentikan serangan di Jalur Gaza dan Lebanon. Erdogan juga menyarankan agar AS mengurangi dukungan senjata kepada Tel Aviv sebagai langkah awal dalam mencapai stabilitas di wilayah tersebut.
Erdogan menyebut bahwa Trump pernah berjanji untuk menyelesaikan konflik di Timur Tengah, dan ia berharap janji ini ditepati ketika Trump kembali menjabat pada tahun mendatang.
“Kami menginginkan komitmen itu diwujudkan, dan Israel diminta untuk menghentikan tindakan agresifnya,” ujar Erdogan dalam wawancara dengan media Turki saat kembali dari kunjungannya ke Budapest.
Dalam beberapa waktu terakhir, Turki secara konsisten mengecam serangan Israel di Gaza dan konflik di Lebanon dengan Hizbullah. Erdogan menambahkan bahwa :
“menghentikan aliran senjata AS ke Israel akan menjadi langkah yang mendukung perdamaian”.
Pemerintah Turki sendiri telah mengambil sikap tegas dengan menghentikan perdagangan dengan Israel dan mendukung gugatan terhadap Israel di Mahkamah Internasional terkait dugaan genosida. Erdogan menilai bahwa langkah Trump di masa depan akan sangat memengaruhi dinamika politik dan militer di kawasan tersebut.
Di sisi lain, pemerintahan Joe Biden saat ini sedang berupaya mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hamas, meskipun belum membuahkan hasil signifikan.
Erdogan mendesak AS hentikan dukungan senjata kek israel
Erdogan juga menyoroti bahwa langkah AS untuk menghentikan dukungan senjata terhadap Israel akan berdampak besar bagi perdamaian di kawasan tersebut. Menurutnya, tanpa dukungan militer dari Washington, potensi eskalasi konflik di Gaza dan Lebanon dapat ditekan, memungkinkan proses diplomasi yang lebih efektif antara pihak yang bertikai. Erdogan menegaskan bahwa dukungan dari negara adidaya seperti AS memainkan peran krusial dalam menentukan arah konflik dan perdamaian di Timur Tengah.
Selain itu, Erdogan berharap agar keterlibatan AS ke depannya tidak hanya sebatas menengahi konflik, tetapi juga mendorong langkah nyata untuk mewujudkan stabilitas jangka panjang. Ia menyebutkan bahwa tekanan politik dan diplomasi dari negara-negara besar diperlukan agar Israel dan pihak-pihak terkait mau berkompromi. “Kita membutuhkan peran mediasi yang lebih kuat untuk mengakhiri ketegangan di Timur Tengah,” ujar Erdogan, menambahkan bahwa solusi ini juga akan berdampak positif pada stabilitas ekonomi global, yang selama ini turut terganggu oleh ketidakpastian di wilayah tersebut.
baca juga: Istanbul Catat Rekor dengan 5,2 Juta Wisatawan di Tahun 2024